Minggu, 15 Mei 2011

Burung Garuda

Kamis siang di awal Mei saat sedang asik di depan laptop, tiba-tiba lagu Bunda Piara terdengar dari henpon saya, pertanda nyonya besar memanggil. Seperti biasa, untuk menghabiskan jatah paket telpon murah yang disediakan salah satu provider selular ternama, beliau bertanya kabar si cantik ini dan (ujung-ujungnya) curhat. Maklum, saya anak pertama di keluarga dan sekaligus tempat berkeluh kesah terakhirnya nyonya besar.. :)

Setelah sekian puluh menit meluapkan isi hatinya, nyonya besar lanjut dengan cerita tentang si bungsu yang saat itu baru saja selesai ujian tengah semester. Si bungsu mengeluh karena gak bisa ngerjain satu soal di mata pelajaran PKn (Pendidikan Kewarganegaraan, dulunya PMP atau PPKN). Bagi anak kelas 3 esde seperti si bungsu, adalah hal yang sangat menjengkelkan jika tidak mampu menjawab soal ujian, meski hanya satu soal saja. Ketika ditanya soal apa yang dimaksud, ternyata hanya mengenai jumlah bulu Burung Garuda.

Si bungsu : Ma, jumlah bulu leher Burung Garuda tu ada berapa sih??
Nyonya besar : Kalau kata dedek ada berapa?
Si bungsu : Ya mana dedek tau..dedek aja belum pernah liat Burung Garuda tu kayakmana.. Kalau burung kakak tua dedek tau..
Nyonya besar : Masa dedek gak tau?? Emangnya di kelas dedek gak ada gambar Burung Garuda?
Si bungsu : Gak ada.. Adanya cuma foto presiden sama wakil presiden..
Nyonya besar : Bulu leher Burung Garuda itu ada 45, nak.. Kalau bulu ekornya ada 8 dan bulu sayapnya ada 17..
Si bungsu : (sambil membayangkan bentuk burung yang sebenarnya) Ahh..gak mungkin cuma 45.. Banyak kayakgitu koq.. Seribu sembilan ratus empat puluh lima, kali..
Nyonya besar : Ya kalau dedek gak percaya, coba aja dedek hitung sendiri.. Emangnya tadi dedek jawabnya berapa?
Si bungsu : Empat lapan (48)..
Nyonya besar : Ya salah.. Yang benar tu 45..
Si bungsu : Yaaahhh...berarti jawaban dedek salah donk ma.. :(

Jujur saja, saya langsung tertawa terbahak-bahak mendengar cerita itu. Betapa polosnya si bungsu. Keingintahuannya yang begitu besar berpadu dengan kepolosan dalam celotehannya itulah yang mampu menceriakan keluarga kami.

Namun, di sisi lain saya merasa miris dan prihatin dengan apa yang dialami si bungsu. Sekolah hanya memberikan materi berupa buku cetak yang isinya seabreg dan membiarkan murid-muridnya belajar sendiri, berbeda dengan waktu saya SD dulu. Bahkan untuk lambang negara pun tidak diwajibkan terpasang di dinding kelas, setidaknya agar para siswa tau dan lebih mengerti bagaimana rupanya si Burung Garuda beserta lambang sila Pancasila itu.

Kalau sudah begini, bagaimana generasi mendatang bisa mempertahankan negaranya kalau tidak tau dasar-dasar dan lambang negaranya sendiri?? Jangan-jangan para bapak pejabat yang sibuk meminta gedung baru itu juga tidak tau ketika ditanya hal serupa.. Ckckckckckckk..
Ya..kalau begitu sih tak heran jika negara tetangga asik sekali sedikit demi sedikit mengeklaim dan mengambil kekayaan yang kita punya..

Hhh...betapa mirisnya negeri ini..

cinta : konyol

saya bingung..benar-benar bingung..
kadang juga sampai terheran-heran melihat orang-orang dan beberapa teman (mungkin juga termasuk diri saya sendiri) yang sedang bermain cinta begitu rela melakukan apa saja demi pasangan.. i'll do everything for you lah pokoknya..

ya, lucu dan konyol memang...
tapi buat kebanyakan orang hal tersebut sah-sah saja dilakukan untuk menjaga keharmonisan hubungan.. syaratnya : kita harus tetap bisa jadi diri kita sendiri, juga nyaman dan ikhlas melakukannya..

ya..selagi hubungan masih berjalan dengan baik, tak ada salahnya memang melakukan apa saja demi pasangan asalkan masih masuk kategori wajar dan tidak menyimpang dari norma yang ada.. namun bagaimana bila hubungan sudah mulai goyah?? ada pihak ketiga misalnya.. atau bahkan pasangan tiba-tiba memutuskan hubungan secara sepihak tanpa alasan yang jelas??

tentunya rasa sakit dan tidak bisa ikhlas melihat kenyataan akan membanjiri perasaan, hingga pada akhirnya cenderung melakukan tindakan-tindakan yang kadang kurang bisa dicerna oleh akal sehat.. *tidak perlu saya jelaskan contohnya satu per satu, mungkin tanpa sadar Anda juga sudah pernah mengalaminya*.. kesemuanya itu dilakukan dengan dalih cinta..

seperti komentar sewot ibu saya saat ia sedang menonton adegan di sebuah sinetron.. "sudah jelas-jelas diselingkuhin n dicampakin, masih aja ngemis-ngemis minta biar tu cowok balik lagi.. bodoh banget.! kayak gak ada cowok lain yang lebih baik aja.."

kemudian timbul pertanyaan dalam benak saya..
nah, kalau begini apa bedanya cinta dengan kebodohan??
apa juga bedanya cinta dengan nafsu ingin memiliki??
lalu, apa sebenarnya cinta itu??


tiba-tiba teringat ucapan seorang teman.. cinta = takdir ==> sulit dijelaskan


bagaimana pendapat Anda??
ya, semua itu bergantung pada sudut pandang pemikiran Anda sendiri..

ketika si bijak bicara cinta

sedang membuka binder pertama saat kuliah di tahun-tahun pertama.. lembar demi lembar saya buka, baris demi baris saya baca, kata demi kata saya cerna..
ada beberapa tulisan yang saya buat ketika saya baru mulai dan masih produktif menulis dulu, ada juga sedikit tulisan dari pacar pertama saat kami masih berkasih dulu (tentunya hanya untuk dikenang), dan ada juga beberapa kata bijak yang saya kumpulkan dari berbagai sumber..

masih dengan tema cinta, tapi kali ini saya akan memaparkannya dari sudut pandang yang berbeda.. bukan dari si pengemis cinta, bukan juga dari si pemuja cinta, ataupun dari arjuna si perayu cinta..

berikut pandangan-pandangan si bijak (yang saya kutip dari beberapa sumber) saat bicara cinta..

  • cinta dan benci memiliki sekat yang sangat tipis.. ketika kita terlalu cinta dengan seseorang, maka kebencian pun akan segera mendatangi.. oleh karena itu, berilah sedikit ruang untuk cinta agar ia bisa melihat betapa luasnya dunia..

  • cinta adalah satu-satunya kebebasan di atas dunia ini.. dia mengangkat jiwa begitu tinggi, yang hukum-hukum manusia dan kenyataan alam tak akan dapat mengubah arahnya atau merintangi.. (Kahlil Gibran)

  • cinta sejati bukan sekedar ucapan, tetapi kesetiaan dan ketulusan untuk melindungi orang yang kita cintai..

  • cinta tidak memberikan apapun kecuali pada dirinya sendiri dan tidak mengambil apapun kecuali dari dirinya sendiri.. cinta juga tidak memiliki dan tidak akan dimiliki, sebab cinta memenuhi kebutuhannya sendiri.. (Kahlil Gibran)

  • cinta itu seperti menaburkan garam dilaut nan luas.. semakin kuat kita mencintai seseorang maka semakin kuat pula kebencian itu akan hadir... sebaiknya cinta terhadap mahluk cukup sekedar, karena cinta kepada Allah SWT itulah sebenar-benarnya... (bang Guntur)

  • cinta sebenarnya adalah dimana kamu selalu ingat dia dan tidak berniat untuk melupakannya walaupun hatimu telah dilukai atau dia sudah ada yang punya.. namun, kau tetap tersenyum untuknya dan ucapkan "semoga kebahagiaan selalu menyertaimu"..

  • Tuhan itu maha cemburu.. ketika kita terlalu mencintai seseorang (atau sesuatu), maka Ia akan segera mengambilnya dari kita.. (hasil diskusi dengan mami Tria)

  • cinta yang hanya menginginkan terbukanya rahasia bukanlah cinta, tetapi jala yang ditebarkan.. dan hanya yang tidak bermanfaatlah yang terjaring.. (Kahlil Gibran)


ya, kira-kira begitulah sedikit suara si bijak.. semoga bermanfaat..